Mhs. STIE UNJIAN MENERJAKAN PRAKTIKUM (Foto. Yunus) |
Mengapa
99,9% generasi masa depan Paniai ini akan kehilangan kepercayaan diri dalam dunia
Teknologi dan Informasi? Siapa yang salah? Beberapa pihak yang harus bertanggungjawab
dalam mengatasi persolan ini adalah orang tua siswa, pemerintah daerah, dan yayasan
serta masyarakat luas.
Saya
menulis artikel ini atas dasar pengalaman pribadi sebagai guru Teknologi Informasidan
Komunikasi [TIK] pada beberapa sekolah di Enarotali, ibu kota Kabupaten Paniai.
Saya melihat pada sekolah yang penulis mengajarini menunjukkan bahwa “99,9%
siswa tidak pernah memegang [tidaktahu] menggoperasikan komputer”. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor yakni,
Pertama, kurangnya
pemahaman masyarakat terhadap pentingnya [manfaat] belajar komputer. Kedua, minimnya
fasilitas umum seperti ketersediaan jaringan listrik oleh PLN melalui pemerintah
daerah Kabupaten Paniai. Ketiga, Kurannya
fasilitas Laboratorium Komputer yang disediakan oleh pihak pendidiri sekolah
[Yayasan] atau Pemerintah melalui Dinas Pendidikandan Pengajaran Kabupaten Paniai.
Keempat, kurangnya fasilitas buku pelajaran
TIK atau buku komputer secara umum, yang disediakan di sekolah-sekolah maupun diluar
sekolah [tokobuku].
Solusinya
untuk mengatasi masalah ini adalahsemuapihak yang telah disebutkan diatas ini harus
berpikir dan bekerjasama. Mengapa? Karena menyelamatkan satu generasi dibidang computer
adalah suatu tugas yang mulia. Selain itu, saat ini bagi setiap orang yang
tidaktahu, atau belum mengenal computer tidak akan pakai, di lapangan pekerjaan
baik pemerintah atau pun swasta. Singkatnya adalah biar kita punya anak itu ganteng
dan cantik, tapi tidak akan diterima sebagai pengawai swasta atau pemerintah. Kalau tidak tahu komputer.
*).
Penulis adalah Staf pengajar Pelajaran TIK, pada SMK Karel Gobai dan SMK Yamewa,
Kabupaten Paniai-Papua
1 komentar:
BENAR SEKALI WAUWA
Posting Komentar