Cinta Diatas Awan2 (Gambar Ilustrasi) |
Buat Anda yang membaca [special for woman]
Sebelumnya kaka mohon maaf, yang
sedalam Danau Paniai dan setinggi Gunung Deiyai. Karena mungkin surat ini datang
tanpa diundang olehmu. Mungkin juga
mengganggu aktifitasmu. Karena kaka tahu bahwa,
adik lagi pusing dengan mengerjakan tugas-tugas kampus
yang selalu datang setiap hari perkuliah-an.
Sebetulnya,
kaka malu untuk mengirim surat yang isinya tidak jelas. Namun, sebagai manusia,
hati kaka sangat terganggu ketika melihat senyum manismu di ruang kuliah. Di
hati kaka rasanya, pedis seperti cabe, tapi pedis cabe bisa hilang, setelah
minum air. Rasa pedis yang kaka rasakan ini susah hilang, karena senyummu
selalu hadir di alam pikiran kaka dimana dan kapanpun kaka
berada. Dan lebih gila lagi adalah ketika engkau membuang suara kepada kaka, walau itu hanya satu atau dua kata. Kaka merasa mendapat sebuah barang berharga seperti sebuah Emas dengan nilai Trilyunan Dolar. Saat itu kalau adik bicara sepanjang 24 jampun kaka sanggup mendengar, karena suaramu seperti musik yang sangat merdu. Suaramu menggalakan bunyi musik yang ada didunia.
berada. Dan lebih gila lagi adalah ketika engkau membuang suara kepada kaka, walau itu hanya satu atau dua kata. Kaka merasa mendapat sebuah barang berharga seperti sebuah Emas dengan nilai Trilyunan Dolar. Saat itu kalau adik bicara sepanjang 24 jampun kaka sanggup mendengar, karena suaramu seperti musik yang sangat merdu. Suaramu menggalakan bunyi musik yang ada didunia.
Adinda…,
memburu Babi hutan, bisa di dapat dengan cara menggali tanah lalu tanam “Etouto”,
atau degan cara Boke mainai. Tapi…yang satu ini tidak ada alat/ obat yang bisa
membunuh, bagaikan penyakit HIV/ AIDS yang sampai saat ini para ahli medispun
belum menemukan obatnya.
Atau, anak kecil yang tidak bisa
berhenti menangis, pasti dia akan berhenti ketika memberikan apa yang dia
minta. Tapi…jika kaka yang menangis tidak akan berhenti sepanjang hidup….sampai
barang yang kaka minta itu dapat….namun persoalannya adalah barang itu hanya
ada di adik.
Barang
yang ada di adik itu, tidak bisa pegang dan tidak bisa lihat….[seperti software
computer] tapi bisa rasakan…seperti angin….orang bisa lihat angin karena mampu
menumbangkan sebuah pohon, dan angin
mampu membuat laut bergelombang, walau air sepertinya tidak bisa
bergelombang, karena luas dan dalam. Air tidak bisa pegang, walau bisa lihat,
tapi kaka bisa pegang air dengan kekuatan barang yang ada di adik itu, jika
diizinkan untuk mengambil darimu.
Ohh..Adinda..meumau
katime..amadi katiyee…Jika kaka tahan perasaanku ini terus-menerus, kaka bisa
gila, dan mungkin kaka bisa mati. Untuk itu, sebelumnya kaka mohon maaf bila
kaka menyampaikan ungkapan isi hatiku ini bahwa sebetulnya “Kaka Sayang Adik”.
Ohh…ohhh…ooohhh Adinda, jika engkau
membuka mata hatimu, dengan lebar-lebar, sebetulnya satu lember kertas ini
berisi tiga kata… yakni “kaka sayang adik”..sekali lagi “kaka sayang adik”. Adik…walau
banyak ikan di Danau Paniai, tapi hanya engkau yang sering terpancing…ketika
kaka memancing ikan di Pulau Maiyageya. Namun apalah daya, karena itu terjadi
di dunia mimpi. Dan kaka terus terang Adik, banyak perempuan Paniai yang
cantik, tapi kecantikanmu melewati gunung Deiyai, sehingga banyak laki-laki
Paniai memandangmu setiap hari. Bahkan sampai hampir bertengkar hanya karena
engkau. Ohh..gadis Deiyai...
Kaka
Amoye menunggu jawaban hanya dua kata “ya” atau “tidak”. Apapun jawaban kaka
siap terima karena semua pilihan dan keputusan ada ditangan Adik. Dan jika jawaban
yang kaka terima itu “ya”, maka, kaka mampu mengangkat gunung Deiyai, walau
rasanya tidak mungkin. Engkau, akan kujadikan seorang bayi yang baru lahir…artinya kaka akan
sayang adik sepanjang hari. Semua yang kaka miliki menjadi milik adik tanpa
meminta.
Dan jika jawabannya “tidak” maka, Adik
kaka mohon jangan suratku ini dibuang ditempat sampah, tapi kaka mohon antar
sendiri, karena kaka ingin melihat wajahmu yang paling terkhir kali. Dan kaka ingin
mengucapkan kepada adik bahwa “Semoga Dunia Cepat Kiamat”. Tetapi, jika “ya”
semoga cinta kita, tidak mati sampai dunia kiamat.
Amoye Yeimo,
Di Lembah Penantian, 30-Oktober 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar